Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Seri Petrologi Batuan Beku: Peridotit

Informasi Umum Peridotit

Peridotit adalah suatu kelompok batuan beku ultrabasa yang mengandung olivin lebih dari 40% dengan atau tanpa ortopiroksin dan klinopiroksin. Mineral aksesoris yang dapat ditemukan dalam batuan ini adalah garnet, spinel, plagioklas, ilmenit, kromit dan magnetit. Peridotit menyusun sebagian besar mantel atas Bumi dalam bentuk xenolit dan dalam beragam jenis magma yang berasal dari mantel, serta dalam sekuensi mantel ofiolit. Unsur aluminus yang ada dalam mantel peridotit berubah seiring dengan perbedaan tekanan, plagioklas terbentuk pada kondisi tekanan rendah, spinel mulai terbentuk pada tekanan sedang, sedangkan garnet pada kondisi tekanan tinggi.

Salah satu contoh batuan peridotit, garnet lherzolit, yang ditemukan dalam bentuk xenolit dalam pipa kimberlit di Kimberley, Afrika Selatan bagian tengah. Warna hijau dominan dipengaruhi oleh olivin, sedangkan mineral berwarna merah diidentifikasi sebagai garnet
Salah satu contoh batuan peridotit, garnet lherzolit, yang ditemukan dalam bentuk xenolit dalam pipa kimberlit di Kimberley,  Afrika Selatan bagian tengah. Warna hijau dominan dipengaruhi oleh olivin, sedangkan mineral berwarna merah diidentifikasi sebagai garnet (alexstrekeisen.it)

Sebagian besar mantel peridotit terbentuk dari residu partial melting, atau mengalami kristalisasi dari partial melting. Peridotit juga terbentuk dalam wujud cumulate (proses pembentukan batuan beku melalui akumulasi kristal-kristal dari magma, baik dengan cara mengendap maupun mengambang/floating) dalam intrusi yang berlapis-lapis. Peridotit dari kompleks batuan beku yang berlapis ini dapat memiliki beragam jenis, tergantung dari jumlah piroksin, kromit, plagioklas dan amfibol di dalamnya. Peridotit cumulate sering dijumpai memiliki tekstur cumulate dan menunjukkan orientasi kristal yang khas.

Peridotit adalah sumber batuan bagi basalt. Magma basaltik terbentuk ketika peridotit mengalami peleburan sebagian. Peleburan dimulai ketika mantel yang bergerak ke permukaan Bumi memotong solidus peridotit. Dikarenakan adanya penurunan tekanan di atas solidus menyebabkan tingkat melting bertambah. Tingkat melting dipengaruhi oleh panas yang tersedia karena panas peleburannya yang besar. Tingkat peleburan dapat bervariasi, mulai dari  ~1% hingga ~20%. Temperatur, tekanan dan persen melting akan menentukan komposisi dari magma basaltik yang dihasilkan.

Variasi dari peridotit meliputi:

·   Dunit: batuan ini diberi nama oleh seorang geologis asal Jerman, Ferdinand von Hochstetter pada tahun 1859 berdasarkan Gunung Dun di dekat Nelson, Selandia Baru. Batuan ini memiliki kandungan olivin lebih dari 90%

·   Wehrlit: diberi nama berdasarkan Alois Wehrle. Batuan ini secara umum tersusun atas olivin dan klinopiroksin

·   Harzburgit: nama batuan ini dipilih karena keterdapatannya di pegunungan Harz di Jerman. Harzburgit sebagian besar tersusun atas olivin dan ortopiroksin

·   Lherzolit: namanya berasal dari Lherz Massif, suatu kompleks peridotit alpen (yang juga dikenal sebagai kompleks lherzolit orogenik)

Pemanfaatan Peridotit

Kelompok batuan ini merupakan sumber dari beberapa mineral dan bijih berharga, seperti kromit, platinum, nikel dan semi-permata garnet. Intan juga berasal dari batuan peridotit kaya mika (kimberlit) di Afrika Selatan.

Diagram untuk menentukan jenis batuan beku ultramafik. Penentuan didasarkan pada jumlah kandungan mineral yang teridentifikasi. Kelompok batuan peridotit ditandai dengan bagian segitiga yang berwarna merah
Diagram untuk menentukan jenis batuan beku ultramafik. Penentuan didasarkan pada jumlah kandungan mineral yang teridentifikasi. Kelompok batuan peridotit ditandai dengan bagian segitiga yang berwarna merah (alexstrekeisen.it)

Sumber:

http://www.alexstrekeisen.it/english/pluto/peridotites.php

 

Post a Comment

0 Comments