Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Seri Petrologi Batuan Beku: Piroksenit

Informasi Umum Piroksenit

Piroksenit adalah suatu batuan beku ultramafik yang mengandung mineral-mineral kelompok piroksin seperti augit, diopsid, hipersten, bronzit atau enstatit. Batuan ini memiliki butiran mineral berukuran kasar yang mengandung paling tidak 90% mineral piroksin. Piroksenit juga mengandung olivin dan mineral-mineral oksida ketika terbentuk dalam intrusi yang berlapis-lapis atau nephelin. Batuan ini bersifat padat dan berbobot, serta berwarna hijau terang. Piroksenit biasanya ditemukan bersama dengan gabro dan peridotit. Terdapat tiga jenis piroksenit yang diketahui hingga kini, yakni areklinopiroksenit, ortopiroksenit dan websterit. 

Sampel piroksenit yang diperoleh dari Komplek Stillwater berumur Neoarchean. Warna hijau gelap pada batu ini disebabkan kandungan mineral kelompok piroksin seperti augit, diopsid, hipersten, bronzit atau enstatit
Sampel piroksenit yang diperoleh dari Komplek Stillwater berumur Neoarchean. Warna hijau gelap pada batu ini disebabkan kandungan mineral kelompok piroksin seperti augit, diopsid, hipersten, bronzit atau enstatit (geologyscience.com)

Piroksenit seringkali mengalami serpentinisasi di bawah temperatur retrograde metamorphism dan pelapukan. Selama proses perubahan batuan ini biasanya akan tergantikan sepenuhnya dengan mineral-mineral serpentin yang kadang kala tetap mempertahankan struktur asli dari mineral-mineral sebelumnya, seperti struktur laminasi hipersten dan belahan rektangularnya augit. Dalam metamorfisme tekanan, hornblenda mengalami perubahan sehingga menghasilkan berbagai jenis amfibolit dan sekis hornblenda. Ada kalanya batuan yang kaya piroksin ditemukan sebagai fasies dasar dari nepelin syenit; suatu contoh yang baik ditunjukkan oleh melanit piroksenit yang berasosiasi dengan varietas borolanit yang ditemukan di kompleks batuan beku Loch Borralan, Skotlandia.

Karakter Piroksenit

Warna: hijau terang, hijau gelap atau hitam

Protolith atau batuan induk: -

Kekerasan: 5 hingga 7

Ukuran kristal: tekstur berbutir kasar

Kelompok: batuan beku ultramafik

Alterasi: kristalisasi magma rendah silika dalam suatu intrusi utama

Mineral: piroksin, biotit, hornblenda, olivin, plagioklas, nephelin

Mineral dominan: piroksin

Klasifikasi Piroksenit

A. Ortopiroksin

Batuan ini mengandung unsur nikel, kobalt dan mangan dalam jumlah yang lebih kecil dari olivin, serta tidak ada korelasi yang jelas di antara unsur-unsur tersebut. Meskipun jumlahnya tidak banyak, ortopiroksin dapat menjadi sumber yang signifikan bagi kation trivalen vanadium, scandium plus tertravalen titanium, sehubungan dengan kelimpahan modalnya, khususnya pada tubuh xenolit yang telah melapuk dengan sedikit atau tanpa klinopiroksin. Kelimpahan elemen-elemen seperti strontium, niobium, zirkonium dan yttrium dalam ortopiroksin berada dekat atau di bawah level ppm dan menunjukkan korelasi yang tidak jelas. Karakter umumnya adalah pengkayaan unsur titanium, zirkonium dan niobium relatif hadir bersama klinopiroksin.

B. Klinopiroksin

Klinopiroksin adalah sumber utama unsur sodium, kalsium, kromium dan titanium dalam mantel xenolit serta menunjukkan solid solution yang ekstensif terhadap ortopiroksin dan atau garnet pada tekanan dan temperatur yang tinggi dalam mantel (Boyd, 1969, 1970; Brey dan Köhler, 1990).

C. Websterit

Batuan ini tergolong ke dalam batuan beku ultramafik yang secara kasar terdiri dari proporsi yang seimbang antara ortopiroksin dan klinopiroksin.

Diagram klasifikasi untuk menentukan peridotit dan piroksenit berdasarkan kandungan jumlah olivin dan piroksin. Area berwarna hijau mencakup komposisi yang paling utama dari peridotit di mantel Bumi bagian atas
Diagram klasifikasi untuk menentukan peridotit dan piroksenit berdasarkan kandungan jumlah olivin dan piroksin. Area berwarna hijau mencakup komposisi yang paling utama dari peridotit di mantel Bumi bagian atas (geologyscience.com)

Komposisi Piroksenit

Batuan beku ini terdiri dari paling tidak 90% mineral-mineral kelompok piroksin, seperti augit, diopsid, hipersten, bronzit atau enstatit. Piroksenit juga mengandung mineral-mineral olivin dan oksida, namun batuan ini memiliki kandungan olivin yang lebih sedikit dibanding peridotit. Mineral-mineral utama biasanya ditemukan bersama dengan piroksenit, selain olivin dan feldspar, juga terdapat kromit dan mineral spinel lainnya, garnet, rutil serta magnetit. Para ahli memperkirakan jika piroksenit dalam jumlah besar terbentuk di mantel Bumi bagian atas. Metamorfik piroksenit yang sangat langka diketahui dan dideskripsikan sebagai piroksin hornfels.

Lokasi dimana Piroksenit dapat Ditemukan

Batuan ini terbentuk dalam wujud dike atau sebagai segregasi dalam gabbro dan peridotit, seperti yang berada di: Shetland; Cortland di sungai Hudson; Karolina Utara (websterit); Baltimore; Selandia Baru dan di Saxony. Piroksenit juga dapat ditemukan di Kompleks Batuan Beku Bushveld, Afrika Selatan serta Zimbabwe.

Pemanfaatan Piroksenit

Batuan ini telah lama dimanfaatkan dalam berbagai sektor, terutama sebagai material dan dekorasi bangunan: batu hias pelapis tembok, aggregat jalan dan konstruksi, produksi semen dsb. Piroksenit juga diproses sebagai perhiasan dan benda-benda dekorasi/pajangan lainnya.

 

Sumber:

https://geologyscience.com/rocks/igneous-rocks/pyroxenite/

Post a Comment

0 Comments