Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Gula dari Angkasa Luar yang Dibawa Meteorit

Peneliti dari Universitas Tohoku, Universitas Hokaido, JAMSTEC, dan Pusat Penerbangan Angkasa Luar Goddard NASA menginvestigasi beberapa meteorit yang mengandung ribosa dan berbagai jenis gula lainnya. Gula yang terkandung di dalamnya memiliki komposisi isotop karbon yang khas, berbeda dengan gula alami dari Bumi. Hal ini mengindikasikan bahwa gula ini berasal dari luar angkasa. Hasil investigasi menunjukkan bahwa gula-gula ini terbentuk tidak lama setelah sistem tata surya lahir, dan dapat sampai ke bumi melalui meteorit yang membawanya. 

Peneliti menemukan unsur gula dalam sampel meteorit yang diteliti. Hal ini menjadi salah satu bukti pendukung bagi teori asal usul kehidupan di bumi dari angkasa luar
Peneliti menemukan unsur gula dalam sampel meteorit yang diteliti. Hal ini menjadi salah satu bukti pendukung bagi teori asal usul kehidupan di bumi dari angkasa luar (futurist.com)

Diterjemahkan dalam geologypage.com (24/11/19), tim peneliti menganalisa tiga meteorit yang masih dalam bentuk aslinya, dua di antaranya positif mengandung gula. “Menganalisa unsur gula dalam meteorit-meteorit ini adalah hal yang sulit. Selama lebih dari beberapa tahun, kami berusaha mencari teknik analisis yang tepat untuk sampel meteorit tersebut hingga akhirnya kami menemukan metode original kami sendiri, ” ungkap Yoshihiro Furukawa, ketua tim peneliti dari Universitas Tohoku.

Asam amino dan nukleobasa, sertal unsur vital lainnya yang berperan dalam perkembangan makhluk hidup, sebelumnya sudah pernah ditemukan dalam meteorit. Para peneliti telah mengetahui adanya unsur gula di dalam meteorit. Namun, penelitian terbaru telah mengungkap lebih jauh mengenai unsur yang berhubungan dengan gula (asam gula dan alkohol gula) dan gula sederhana (dihidroksi aseton) yang dianggap tidak begitu esensial bagi kehidupan.

Pembentukan gula yang substantif bagi kehidupan (bio-essential sugars), termasuk ribosa di Bumi sebelum adanya kehidupan, berdasarkan temuan ini, dianggap sangat mungkin terjadi. Namun, hingga saat ini belum ditemukan jejak geologis untuk membuktikan keberadaannya. Ditambah lagi, masih belum jelas mengenai jenis gula apa dan bagaimana cara gula itu dapat terbentuk di Bumi sebelum adanya kehidupan.

Dengan penelitian terkini yang membuktikan adanya kemunculan gula bio-essential, para peneliti percaya bahwa unsur gula dari angkasa luar berkontribusi dalam pembentukan RNA purba di Bumi sebelum adanya kehidupan. Hal ini, bila ditelusuri lebih lanjut, mungkin dapat menjadi faktor “asal mula kehidupan”.

Sampel meteorit Murchison yang diteliti mengandung senyawa gula di dalamnya
Sampel meteorit Murchison yang diteliti mengandung senyawa gula di dalamnya (astrobiology.nasa.gov)

“Langkah selanjutnya adalah menelusuri lebih lanjut komposisi molekul gula yang terkandung dalam sampel meteorit yang lain sekaligus menggali lebih dalam seberapa banyak gula yang ada dari angkasa luar. Kami juga ingin mengetahui bagaimana gula ekstraterestrial memengaruhi unsur-unsur kehidupan di Bumi,” jelas tim ini. Pusat Penelitian Angkasa Luar Jonson NASA telah menyediakan sampel meteorit yang lain dan tim akan menganalisanya untuk melihat sampel mana yang mengandung gula serta bagaimana proses pembentukannya dapat terjadi.

 

Diterjemahkan dari artikel berjudul Sugar Delivered to Earth from Space dalam geologypage.com

Post a Comment

0 Comments