Bentangalam Denudasional
1
Pengertian
Denudasi berasal
dari kata dasar nude yang berarti
telanjang, sehingga denudasi berarti proses penelanjangan permukaan bumi.
Bentuk lahan asal denudasional dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk lahan
yang terjadi akibat proses-proses pelapukan, erosi, gerak masa batuan (mass wating) dan proses pengendapan yang
terjadi karena agradasi atau. Proses degradasi cenderung menyebabkan penurunan
permukaan bumi, sedangkan agradasi menyebabkan kenaikan permukaan bumi.
morfologi berupa conical hill yang umum dijumpai di
daerah sepanjang Wonosari, Yogyakarta-Pracimantoro, Jawa Tengah. Mekanisme
utama pembentukannya adalah proses pelarutan kimiawi oleh air
Ciri-ciri dari bentuk
lahan yang asal terjadi secara denudasioanal, yaitu:
1. Relief
sangat jelas: lembah, lereng, pola aliran sungai.
2. Tidak
ada gejala struktural, batuan massif,
dep/strike tertutup.
3. Dapat
dibedakan dengan jelas terhadap bentuk lain.
4. Relief
lokal, pola aliran dan kerapatan aliran menjadi dasar utama untuk merinci satuan bentuk lahan.
5. Litologi
menjadi dasar pembeda kedua untuk merinci satuan bentuk lahan. Litologi
terasosiasi dengan bukit, kerapatan aliran,dan tipe proses.
Baca juga:
Pengertian Stratigrafi, Lengkap!
Palinologi: Ilmu yang mempelajari tentang Palinomorf
Cara Membuat Kolom Litologi di Buku Catatan Lapangan
columnar joint
ini dahulu merupakan bagian korok gunungapi. Proses
denudasi yang berlangsung intens di seluruh permukaan tubuh gunung memungkinkan
tereksposnya bagian korok yang beresistensi tinggi
2
Faktor-faktor Pengontrol Bentang Alam Denudasional
Denudasi
meliputi proses pelapukan, erosi, gerak masa batuan (mass wating) dan proses pengendapan/sedimentasi.
1. Pelapukan
Pelapukan (weathering) dari perkataan weather dalam bahasa Inggris yang
berarti cuaca, sehingga pelapukan batuan adalah proses yang berhubungan dengan
perubahan sifat (fisis dan kimia) batuan di permukaan bumi oleh pengaruh cuaca.
Secara umum, pelapukan diartikan sebagai proses hancurnya massa batuan oleh
tenaga Eksogen, pelapukan adalah proses penyesaian kimia, mineral dan sifat
fisik batuan terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya.
batugamping non klastik
yang mengalami pelapukan kimia oleh air. Permukaan yang berlubang-lubang
merupakan bukti jalur air yang terabsorpsi dan melarutkan mineral-mineral di dalam
batuan tersebut
Akibat dari
proses ini pada batuan terjadi perubahan warna, misalnya kuning-coklat pada
bagian luar dari suatu bongkah batuan. Meskipun proses pelapukan ini
berlangsung lambat, karena telah berjalandalam jangka waktu yang sangat lama
maka di beberapa tempat telah terjadi pelapukan sangat tebal. Ada juga
daerah-daerah yang hasil pelapukannya sangat tipis, bahkan tidak tampak sama
sekali, hal ini terjadi sebagai akibat dari pemindahan hasil pelapukan pada
tempat yang bersangkutan ke tempat lain. Tanah yang kita kenal ini adalah
merupakan hasil pelapukan batuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pelapukan adalah:
1. Jenis batuan (kandungan mineral,
retakan, bidang pelapisan, patahan dan retakan).
Batuan yang resisten lebih lambat
terkena proses eksternal sehingga tidak mudah lapuk, sedangkan batuan yang
tidak resisten sebaliknya. Contoh :
a. Limestone,
resisten pada iklim kering tetapi tidak resisten pada iklim basah.
b. Granit,
resisten pada iklim basah tetapi tidak resisten pada iklim kering.
granit yang
mengalami pelapukan hingga mengalami perubahan warna dan menjadi rapuh
2.Iklim, terutama tenperatur dan
curah hujan sangat mempengaruhi pelapukan.Contoh
a. Iklim
kering, jenis pelapukannya fisis
b. Iklim
basah, jenis pelapukannya kimia
c. Iklim
dingin, jenis pelapukannya mekanik.
menara karst di
daerah Yangshuo, China bagian selatan. Keindahan morfologi daerah karst ini
mengundang banyak wisatawan dan sering dijadikan objek fotografi pemandangan.
Berdasarkan bentuklahannya morfologi daerah ini termasuk berstadia tua.
3.Vegetasi, atau tumbuh-tumbuhan
mempunyai peran yang cukup besar terhadap proses pelapukan batuan. Hal ini
dapat terjadi karena:
a. Secara
mekanis akar tumbuh-tumbuhan itu menembus batuan, bertambah panjang dan
membesar menyebabkan batuan pecah.
b. Secara
kimiawi tumbuh-tumbuhan melalui akarnya mengeluarkan zat-zat kimia yang dapat
mempercepat proses pelapukan batuan. Akar, batang, daun yang membusuk dapat
pula membantu proses pelapukan, karena pada bagian tumbuhan yang membusuk akan
mengeluarkan zat kimia yang mungkin dapat membantu menguraikan susunan kimia
pada batuan. Oleh karena itu, jenis dan jumlah tumbuhan yang ada di suatu
daerah sangat besar pengaruhnya terhadap pelapukan. Sebenarnya antara
tumbuh-tumbuhan dan proses pelapukan terdapat hubungan yang timbal balik.
pelapukan oleh
tanaman. Pada ujung akar tanaman, bagian tudung akar, terdapat sejenis cairan
yang mampu untuk melunakkan batuan menjadi soil, sehingga akar leluasa untuk
berkembang. Mekanisme ini yang menyebabkan tanaman mampu tumbuh pada tubuh
batuan yang minim soil sekalipun
4. Topografi
Topografi yang kemiringannya besar
dan menghadap arah datangnya sinar matahari atau arah hujan, maka akan
mempercepat proses pelapukan.
3 Macam-Macam
Bentuk Lahan Asal Denudasional
1. Pegunungan Denudasional
Karakteristik
umum unit mempunyai topografi bergunung dengan lereng sangat curam
(55>140%), perbedaan tinggi antara tempat terendah dan tertinggi (relief)
> 500 m.Mempunyai lembah yang dalam, berdinding terjal berbentuk V karena
proses yng dominan adalah proses pendalaman lembah (valley deepening).
2. Perbukitan Denudasional
Mempunyai
topografi berbukit dan bergelombang dengan lereng berkisar antara 15 > 55%,
perbedaan tinggi (relief lokal) antara 50 -> 500 m. Terkikis sedang hingga
kecil tergantung pada kondisi litologi, iklim, vegetasi penutup daik alami
maupun tata guna lahan. Salah satu contoh adalah pulau Berhala, hamper 72,54
persen pulau tersebut merupakan perbukitan dengan luas 38,19 ha. Perbukitan
yang berada di pulau tersebut adalah perbukitan denudasional terkikis sedang
yang disebabkan oleh gelombang air laut serta erosi sehingga terbentuk
lereng-lereng yang sangat curam.
perbukitan
denudasional dengan litologi penyusun batugamping terumbu di daerah Oe’sapa, Kupang,
NTT
3. Dataran Nyaris (Peneplain)
Akibat
proses denudasional yang bekerja pada pegunungan secara terus menerus, maka
permukaan lahan pada daerah tersebut menurun ketinggiannya dan membentuk
permukaan yang hamper datar yang disebut dataran nyaris (peneplain). Dataran nyaris dikontrol oleh batuan penyusunan yang
mempunyai struktur berlapis (layer).
Apabila batuan penyusun tersebut masih dan mempunyai permukaan yang datar
akibat erosi, maka disebut permukaan planasi.
4. Perbukitan Sisa Terpisah (inselberg)
Apabila bagian
depan (dinding) pegunungan/perbukitan mundur akibat proses denudasi dan lereng
kaki bertambah lebar secara terus menerus akan meninggalkan bentuk sisa dengan
lereng dinding yang curam. Bukit sisah terpisah atau inselberg tersebut berbatu tanpa penutup lahan (barerock) dan banyak singkapan batuan (outcrop). Kenampakan ini dapat terjadi
pada pegunungan/perbukitan terpisah maupun pada sekelompok
pegunungan/perbukitan, dan mempunyai bentuk membulat. Apabila bentuknya relatif
memanjang dengan dinding curam tersebut monadnock.
monadnock salah
satu contoh morfologi perbukitan sisa terpisah
5. Kerucut Talus (Talus cones) atau kipas koluvial (coluvial
van)
Mempunyai
topografi berbentuk kerucut/kipas dengan lereng curam (350). Secara individu
fragmen batuan bervariasi dari ukuran pasir hingga blok, tergantung pada
besarnya cliff dan batuan yang
hancur. Fragmen berukuran kecil terendapkan pada bagian atas kerucut (apex) sedangkan fragmen yang kasar
meluncur ke bawah dan terendapkan di bagian bawah kerucut talus.
colluvial fan atau kerucut talus pada sebuah tekuk lereng. Morfologi serupa dapat kita
jumpai di sekitar kaki gunung Lawu, Wonogiri
6. Lereng Kaki (Foot slope)
Mempunyai daerah
memanjang dan relatif sermpit terletak di suatu pegunungan/perbukitan dengan
topografi landai hingga sedikit terkikis. Lereng kaki terjadi pada kaki
pegunungan dan lembah atau dasar cekungan (basin).
Permukaan lereng kaki langsung berada pada batuan induk (bed rok). Dipermukaan lereng kaki terdapat fragmen batuan hasil
pelapukan daerah di atasnya yang diangkut oleh tenaga air ke daerah yang lebih
rendah.
Baca juga:
Pengertian Stratigrafi, Lengkap!
Palinologi: Ilmu yang mempelajari tentang Palinomorf
Cara Membuat Kolom Litologi di Buku Catatan Lapangan
Baca juga:
Pengertian Stratigrafi, Lengkap!
Palinologi: Ilmu yang mempelajari tentang Palinomorf
Cara Membuat Kolom Litologi di Buku Catatan Lapangan
lereng kaki gunung
7. Lahan Rusak (Bad land)
Merupakan daerah
yang mempunyai topografi dengan lereng curam hingga sangat curam dan terkikis sangat
kuat sehingga mempunyai bentuk lembah-lembah yang dalam dan berdinding curam
serta berigir tajam (knife-like) dan
membulat. Proses erosi parit (gully
erosion) sangat aktif sehingga banyak singkapan batuan muncul ke permukaan
(rock outcrops).
1 Comments
We seemed for on-line casinos which might be} easy to navigate on a smartphone or tablet, have a neat person interface and a contemporary design, and feature bug-free, fast-loading video games. Super Slots is a comparatively new casino, being launched in 2020. Super Slots has established itself as one of 슬롯 머신 many top on-line casinos for slots inside quick time|a short while}. Nearly every on-line casino presents more than one kind of slot recreation.
ReplyDelete