Bentang alam struktural
adalah bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh struktur geologi daerah
yang bersangkutan. Struktur geologi yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan morfologi adalah struktur geologi sekunder, yaitu struktur yang
terbentuk setelah batuan itu ada.
Struktur sekunder
biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yang bekerja adalah proses
tektonik. Proses ini mengakibatkan adanya pengangkatan, pengkekaran, patahan
dan lipatan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief yang khas. Bentuk
relief ini akan berubah akibat proses eksternal yang berlangsung kemudian.
Macam-macam proses eksternal yang terjadi adalah pelapukan (dekomposisi dan
disintergrasi), erosi (air, angin atau glasial) serta gerakan massa (longsoran,
rayapan, aliran, rebahan atau jatuhan).
gambar 1. aktivitas tektonisme adalah
penyebab terbentuknya
sekunder pada batuan yang menyusun lempeng
bumi
(http://www.indiana.edu/~g105lab/images/gaia_chapter_13/plate_boundaries.gif)
|
Beberapa kenampakan
pada peta topografi yang dapat digunakan dalam penafsiran bentang alam
struktural adalah :
- Pola pengaliran. Variasi pola pengaliran biasanya dipengaruhi oleh variasi struktur geologi dan litologi pada daerah tersebut.
- Kelurusan-kelurusan (lineament) dari punggungan (ridge), puncak bukit, lembah, lereng dan lain-lain.
- Bentuk-bentuk bukit, lembah dll.
- Perubahan aliran sungai, misalnya secara tiba-tiba, kemungkinan dikontrol oleh struktur kekar, sesar atau lipatan.
Baca juga:
Transgresi dan Regresi Laut dalam Batuan Sedimen
Likuifaksi dan Penyebabnya
Seperti Apa Kondisi di Bawah Gunung Agung Bali
Faktor-faktor Pembentuk Bentang Alam Struktural
Transgresi dan Regresi Laut dalam Batuan Sedimen
Likuifaksi dan Penyebabnya
Seperti Apa Kondisi di Bawah Gunung Agung Bali
Faktor-faktor Pembentuk Bentang Alam Struktural
Struktur geologi yang
paling banyak berpengaruh terhadap pembentukan morfologi adalah struktur
geologi sekunder, yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada.
Biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yaitu proses tektonik yang
mengakibatkan adanya pengangkatan, patahan, dan lipatan, yang tercermin dalam
bentuk topografi dan relief yang khas.
Bentuk relief ini akan
berubah akibat proses eksternal yang berlangsung kemudian. Macam-macam proses
eksternal yang terjadi adalah pelapukan (dekomposisi dan disintegrasi), erosi
(air, angin atau glasial) serta gerakan massa (longsoran, rayapan atau slump).
III.3.3 Macam-Macam
Bentuk Lahan Asal Struktural
1. Struktur Mendatar
Struktur Mendatar dibagi menjadi 2 , yaitu :
a. dataran
rendah ( 0 – 500 kaki)
b. dataran
tinggi (>500 kaki)
Pada daerah yg
berstadia tua, dijumpai kenampakan bukit sisa, yang berupa messa dan butte. Yang
membedakan kedua morfologi itu adalah messa
memiliki ukuran yg lebih luas dari butte.
Butte
berasal dari bahasa perancis yang memiliki arti “bukit kecil”. Bukit kecil yang
dimaksud adalah bukit yang terpencil, memiliki sisi yang terjal, butte sangat mencolok akibat dari terpencilnya
bukit itu berada, biasanya dia berada dalam udara yang kering, umumnya datar
berlapis-lapis karena Butte merupakan
hasil dari sedimentasi, butte
memiliki jenis batuan yang resisten sehingga bute tahan terhadap erosi, hute
memiliki lereng yang curam. Pada badan butte
ditemukan hasil dari sayatan-sayatan hasil erosi. Butte memiliki suatu karakter yang sama dengan messa karena
memiliki proses pembentukan yang sama, namun memiliki suatu ciri yang
membedakan, perbedaan itu antara lain adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Perbedaan Butte dan Mesa (http://akabarahikari.blogspot.com/2012/06/bentang-alam-struktural.html
Perbedaan
|
Butte
|
Mesa
|
Ketinggian
|
Tinggi
|
Rendah
|
Luas
Dataran
Pada
Puncak
|
Sempit
|
Luas
(lebar)
|
Lain-lain
|
Butte
memiliki bentuk yang lebih ramping karena memiliki luas permukaan puncak yang
kecil namun tingginya lebih dari mesa
|
-
|
Butte
terbentuk akibat erosi dan pelapukan, dimana pada mulanya terangkatnya
permukaan oleh proses tektonik. Munculnya permukaan yang memiliki berbagai
jenis batuan tersebut, membuat terjadinya suatu roses diferensiasi batuan,
adanya batuan yang tidak resisten, sehingga batuan yang tidak resisten itu
tererosi oleh angin maupun terlapukan. Sehingga pada akhirnya batuan yang tidak
resisten tersebut hilang dan sampai pada batuan yang resisten, dimana batuan
yang resisten membentuk suatu bukit kecil yang menjulang tinggi dengan luas
yang kecil.
2.
Struktur Miring
- Cuesta : Pada cuesta sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan. Sudut kelerengan kurang dari 45 derajat (Thornbury, 1969, p.133), sedangkan Stokes & Varnes, 1955 : p.71 sudut kelerengannya kurang dari 20 derajat. Cuesta memiliki kelerengan fore slope yang lebih curam sedangkan back slopenya relatif landai pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri.
- Hogback : Pada hogback, sudut antara kedua sisinya relatif sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan sekitar 45 derajat (Thornbury, 1969, p.133). sedangkan Stokes & Varnes, 1955 : p.71 sudut kelerengannya lebih dari 20 derajat. Hogback memiliki kelerengan fore slope dan back slope yang hampir sama sehingga terlihat simetri.
gambar 5. ilustrasi perbandingan bentuk antara Mesa, Hogback, dan Cuestahttp://arsilgeografi.blogspot.com/2013/04/bentuk-lahan-asal-denudasional.html) |
3.
Struktur lipatan
Lipatan adalah bentuk gelombang pada suatu lapisan kulit bumi karena terdapat tekanan horisontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis). Lipatan terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng tersebut mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada kedua tepi lapisan. Lapisan batuan kemudianmengalamiperlipatan.
Morfologi struktur lipatan terbagi secara umum menjadi tiga seperti pada penjelasan di bawah ini:
a. Antiklin
Antiklin atau punggung lipatan, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang cembung (convex) ke atas.Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Lipatan adalah bentuk gelombang pada suatu lapisan kulit bumi karena terdapat tekanan horisontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis). Lipatan terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng tersebut mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada kedua tepi lapisan. Lapisan batuan kemudianmengalamiperlipatan.
Morfologi struktur lipatan terbagi secara umum menjadi tiga seperti pada penjelasan di bawah ini:
a. Antiklin
Antiklin atau punggung lipatan, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang cembung (convex) ke atas.Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Lipatan adalah bentuk
gelombang pada suatu lapisan kulit bumi karena terdapat tekanan
horisontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis).
Lipatan terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran
lempeng tersebut mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara
horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada kedua tepi
lapisan. Lapisan batuan kemudian mengalami pelipatan atau pelengkungan.
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
b. Sinklin
Sinklin atau lembah lipatan,
yaitu lipatan yang cekung (concave) ke atas.Siklin merupakan lembah lipatan
yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk
concave dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut
inti sinklin.
gambar 3. Sinklin pada batuan sedimen (https://ehsgeowiki.wikispaces.com/file/view/syncline.jpg/32977563/syncline.jpg) |
c. Limb (Sayap lipatan)
Sayap (limb), yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari lengkungan maksimum suatu antiklin sampai lengkungan maksimum suatu sinklin.Limbs adalah bidang miring yang membangun struktur sinklin atau antiklin. Limbs memanjang dari axial plane pada lipatan satu ke axial plane pada lipatanlainnya.
gambar 4. Sayap lipatan pada ilustrasi suatu antiklin (http://courses.missouristate.edu/emantei/creative/GeoStruct/anticl.jpg) |
Baca juga:
Transgresi dan Regresi Laut dalam Batuan Sedimen
Likuifaksi dan Penyebabnya
Seperti Apa Kondisi di Bawah Gunung Agung Bali
4. Struktur patahan
Morfologi dapat berupa Triangular facet merupakan salah satu
penampakan oleh proses bentang alam struktural. Dimana dicirikan adanya
aliran-aliran air pada suatu bidang miring, dimana aliran tersebut membentuk
segitiga.
Proses dimana terjadinya suatu
struktur aliran seperti itu diakibatkan oleh awal mula terkbentuknya suatu
bidang miring dimana pada permukaan bidang miring tersebut adanya garis gerus
akibat proses sesar. Gerus hasil sesar itu merupakan saluran bagi air untuk
mengalir. Akibat adanya aliran air terjadinya pengikisan dan terbentuknya suatu
aliran yang akhirnya membentuk kenampakan segitiga.
Dalam morfologi ini
terbentuknya pola penyaluran distribusi, sehingga dari pusat menyebar sehingga
akibat aliran air yang membetuk seperti gambaran garis membentuk segitiga.
gambar 5. Triangular facet pada sisi pegunungan (http://geotripperimages.com/images/DSC01147%20Triangular%20facets%20at%20Sangre%20de%20Cristos%20Illustrated.jpg) |
0 Comments