Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Perbedaan antara fosil Biocoenosis dan Thanatocoenosis



Biocenose

  • Adalah sebuah kelompok organisme dalam komunitas yang memenuhi kecukupan kelompok sendiri, yang secara alami menempati suatu wilayah kecil dengan lingkungan yang seragam dan seluruhnya akan menjadi area palaeontologi, kelompok ini adalah satu di antara tiga jenis dari kelompok fosil yang terbentuk berdasarkan kondisi dan kelengkapan sebuah komunitas ketika diketemukan. Biocoenose adalah jenis kelompok fosil yang paling terlengkap, dapat memberikan informasi paling jelas tentang komunitas organisme tersebut ketika masih hidup. Istilah biocoenose dikemukakan oleh Karl Mobius.
  •  Sebuah fosil yang terkubur dalam kondisi energi pengendapan yang lemah, yakni sebuah lingkungan dengan arus air yang lemah. Sisa kehidupan ini adalah organisme-organisme yang memiliki hubungan/interaksi yang amat dekat semasa hidupnya. Ex: batugamping wenlock.

Thanatocoenose

  • Semua yang berhubungan dengan fosil yang ditemukan pada satu tempat. Tempat ini bisa dikatakan sebagai sebuah area dimana organisme tersebut terendapkan. Kelompok yang tersusun dari sisa-sisa organisme yang tidak pernah saling berhubungan semasa hidupnya, bahkan berasal dari habitat yang berbeda. Contohnya fosil marin yang sudah tertransport bersama oleh arus air atau tulang hewan yang dikubur oleh pemangsanya.
  • Kumpulan sisa-sisa organisme mati yang terlokasi. Penyebab kematian individu, seperti waktu dan tempat tidak bukan suatu yang penting. Thanatocoenose terjadi, sebagai contoh ketika sisa-sisa organisme yang mati dalam masa dan tempat yang beragam terendapkan pada suatu lokasi yang terpusat oleh air yang mengalir. Organisme yang mati bisa jadi seperti sisa-sisa serangga dan moluska serta tulang belulang dari hewan darat.



Biocoenose
Thanatocoenose
Fosil masih memiliki bentuk yang sempurna karena tidak mengalami transportasi
Fosil tidak lagi memiliki bentuk yang sempurna karena rusak selama proses transportasi
Orientasi fosil-fosil tidak sama/beragam
Fosil memiliki orientasi posisi yang seragam
Fosil dengan spesies yang sama seringkali dijumpai dalam jumlah besar, karena organisme terebut hidup dan mati di habitat aslinya/masih di ekosistem dengan spesies yang sama (terutama yang hidup berkoloni)
Fosil ditemukan dari beragam spesies, karena lingkungan pengendapannya setelah kematian jauh dari habitat aslinya dan seringkali berkumpul dengan sisa organisme mati lainnya
Biasanya ditemukan jejak predator atau mangsa dari organisme yang terfosil, karena lingkungan pengendapan masih sama dengan habitat aslinya
Jarang ditemukan jejak predator ataupun mangsa
Organisme laut yang terfosil biasanya ditemukan dalam endapan batupasir, karena organisme cenderung hidup di daerah dangkal dengan arus yang masih cenderung kuat/tidak stabil sehingga tidak memungkinkan untuk mengendapkan material lempung/semen halus
Terendapkan dalam material lempung. Karena lingkungan pengendapan terjadi jauh dari habitat, berada di daerah yang memiliki arus yang tenang sehingga tidak memungkinkan terjadinya tranporstasi lagi. Alhasil material lempung yang halus menjadi material pengendap organisme tersebut
Dapat digunakan sebagai tolak ukur umur relatif suatu batuan/lingkungan, informasi tentang habitat, bahkan iklim spesies tersebut hidup
Tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur umur relatif suatu batuan/lingkungan karena keberagaman spesies organisme dari rentang waktu hidup serta lingkungan yang berbeda, tidak akan memberikan informasi tentang waktu, lingkungan, iklim secara spesifik



    
Ilustrasi proses pengendapan organisme mati dari fosil biocoenose.
Keseragaman spesies yang terendapkan menjadi salah satu karakter khas fosil biocoenose
(sumber: geologycafe.com, 2011)


Fosil thanatocoenose dengan ciri khas keseragaman pada orientasi fosil
dan keruskan fisik yang ditemukan pada fosil organisme
(sumber: thefossilforum, 2010)




Sumber:
http://encyclopedia.com/doc/1o8-biocoenosis.html

Post a Comment

0 Comments