Logam mulia adalah suatu elemen kimia dari logam
langka yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan terbentuk secara
alami. Secara kimia, logam mulia
cenderung kurang reaktif dibandingkan dengan elemen-elemen kimia pada
umumnya. Biasanya, sifat logam mulia ini
cenderung lunak dan memiliki kilap yang tinggi. Di masa lampau, Logam mulia bernilai
sebagai alat tukar dalam perdagangan. Namun di masa kini, logam mulia secara
umum dianggap sebagai komoditas investasi dan industri. ISO 4217 adalah kode komoditas untuk emas, perak, platinum dan paladium.
Logam mulia yang paling terkenal adalah emas dan
perak. Meskipun keduanya mempunyai kegunaan secara industri, seperti pada barang
kesenian, perhiasan dan koin. Logam mulia lainnya termasuk di dalamnya logam
yang tergolong dalam kelompok platinum: ruthenium, rodium, palladium, osmium,
iridium dan platinum. Di antara logam-logam tersebut yang paling umum
diperdagangkan adalah platinum.
Galium adalah salah satu contoh logam mulia (sumber: http://homeopathyforhealthinafrica.org) |
Rodium
Rodium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Rh dan bertanda
45. Rodium adalah logam transisi yang jarang ditemukan dengan ciri berwarna
perak-putih, keras, tahan korosi dan tidak reaktif secara kimia. Rodium adalah
logam mulia sekaligus anggota dari kelompok platinum. Logam ini hanya memiliki
satu isotop yang muncul secara alami, yakni 103Rh.
Rhodium yang terbentuk secara alami biasanya dijumpai
dalam mineral seperti bowieite dan rhodplumsite sebagai logam bebas atau bercampur
dengan logam serupa, dan jarang dijumpai sebagai senyawa kimia. Rodium
merupakan salah satu dari logam mulia yang paling langka dan bernilai tinggi.
Platinum
Platinum adalah unsur kimia dengan simbol Pt dan bertanda
78. Ini adalah logam transisi yang bersifat lunak, padat, mudah dibentuk,
sangat tidak reaktif, bernilai tinggi dan logam transisi berwarna perak-putih.
Nama Platinum berasal dari kata Spanyol,
yang berarti "perak kecil."
Platinum adalah anggota dari kelompok elemen platinum,
sekaligus kelompok 10 dari tabel elemen periodik. Logam ini memiliki enam
isotop yang terbentuk secara alami. Platinum adalah salah satu elemen tanah
jarang dengan kelimpahan rata-rata sekitar 5 μg/kg.
Emas
Emas adalah suatu unsur kimia dengan simbol Au (dari
bahasa Latin: aurum) dan nomor atom
79, kondisi ini menjadikannya salah satu unsur dengan nomor atom tinggi yang
terbentuk secara alami. Emas merupakan logam yang cerah, sedikit kemerahan,
padat, mudah dibentuk, lunak dan memiliki tekstur yang lunak dalam bentuk murninya.
Secara kimia, emas adalah logam transisi dan merupakan elemen dari kelompok 11.
Paladium
Paladium adalah suatu elemen kimia dengan nomor atom
46 dan disimbolkan “Pd”. Logam yang ditemukan oleh William Hyde Wollaston pada
tahun 1803 memiliki kilap logam putih keperakan ini dan dikenal sangat jarang
dijumpai di alam. Hyde menamainya dengan nama sebuah asteroid: Pallas. Pallas
sendiri merupakan julukan bagi dewi Athena, yang diperolehnya ketika dia
membunuh Pallas. Paladium, platinum, rhodium, ruthenium, iridium, dan osmium
membentuk sekelompok elemen yang disebut PGM. Sifat kimia anggota kelompok ini
mirip antara satu dengan yang lainnya, tetapi paladium memiliki titik meleleh
terendah dan bertekstur paling padat.
Bijih paladium yang masih merupakan kelompok dari platinum (sumber:www.worthpoint.com) |
Iridium
Iridium adalah suatu unsur kimia dengan simbol “Ir”
dan bertanda 77. Iridium adalah logam terpadat kedua (setelah osmium) dengan tingkat
densitas 22,56g/cm3 sebagaimana Nampak dari hasil pengamatan
terhadap susunan kristalografinya melalui sinar-X: logam transisi dari kelompok
platinum yang sangat keras, rapuh, putih keperakan.
Osmium
Osmium adalah suatu elemen kimia dengan simbol “Os” dan
memiliki nomor atom 76. Dalam kelompok platinum, osmium diketauhui memiliki
sifat sebagai logam transisi yang keras, rapuh, dan berwarna putih kebiruan
yang dijumpai dalam bentuk wujud campuran, umumnya dalam dalam bijih platinum,
sebagai elemen jejak. Osmium merupakan elemen alami dengan tingkat densitas
tertinggi dengan pengukuran densitas secara eksperimental menunjukkan nilai
22,59g/cm3 (menggunakan kristalografi sinar-x).
Industri manufaktur menggunakan campuran logam ini
untuk membuat ujung pena, kontak listrik, dan aplikasi lain yang membutuhkan
daya tahan dan kekerasan yang tinggi dengan platinum, iridium, dan logam dari
kelompok platinum lainnya. Kelimpahan elemen ini pada kerak bumi diektahui yang
paling langka dibandingkan dengan elemen lain.
Renium
Unsur kimia rutenium memiliki nomor atom 75 dan bersimbol
“Re”. Dalam kelompok 7 dari tabel periodik, renium dicirikan sebagai logam
transisi berwarna abu-abu keperakan, berat, logam transisi pada baris ketiga.
Renium adalah salah satu unsur paling langka di kerak bumi dengan perkiraan
konsentrasi rata-rata 1 bagian per miliar (ppb).
Renium memiliki titik leleh tertinggi ketiga di antara
elemen lainnya pada suhu 5903 K, sekaligus memiliki titik didih tertinggi
kedua. Renium secara kimiawi mirip dengan mangan dan technetium. Elemen ini
diperoleh pertama-tama sebagai produk sampingan dari ekstraksi dan
penyempurnaan molibdenum serta bijih tembaga. Renium memiliki berbagai tingkat
oksidasi dalam senyawanya yang berkisar antara −1 hingga +7.
Rutenium
Rutenium sebagai unsur kimia dikenal dengan simbol “Ru”
dan bertanda 44. Rutenium dianggap sebagai logam transisi langka yang termasuk
dalam kelompok platinum dalam tabel periodik. Seperti logam lainnya dari
kelompok platinum, rutenium pada umumnya tidak mudah bereaksi terhadap elemen
kimia lainnya.
Sebagian besar rutenium yang diproduksi digunakan dalam
kontak elektrik dan resistor film tebal yang tahan aus. Terdapat beberapa
kegunaan logam ini pula dalam campuran platinum dan sebagai katalis untuk bahan
kimia. Aplikasi terbaru dari rutenium adalah untuk foto ultraviolet ekstrem yang
diterapkan seperti pada lapisan penutup.
Rutenium umumnya ditemukan dalam bentuk bijih di wilayah
pegunungan Ural serta Amerika Utara dan Selatan bersama dengan logam dari kelompok
platinum lainnya. Rutenium juga ditemukan dalam pentlandit yang diekstrak dari
Sudbury, Ontario, serta dalam deposit piroksenit di Afrika Selatan yang
ditemukan dalam jumlah kecil namun sangat berharga secara komersial.
diterjemahkan dan disadur dari artikel berjudul Precious Metal: The 15 Most Precious Metal in the World di www.geologypage.com
2 Comments
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteUnsur kimia rutenium memiliki nomor atom 75 dan bersimbol “Re”. Dalam kelompok 7 dari tabel periodik, renium dicirikan sebagai logam transisi berwarna abu-abu keperakan, berat, logam transisi pada baris ketiga. Renium adalah salah satu unsur paling langka di kerak bumi dengan perkiraan konsentrasi rata-rata 1 bagian per miliar (ppb).
ReplyDeleteRenium memiliki titik leleh tertinggi ketiga di antara elemen lainnya pada suhu 5903 K, sekaligus memiliki titik didih tertinggi kedua. Renium secara kimiawi mirip dengan mangan dan technetium. Elemen ini diperoleh pertama-tama sebagai produk sampingan dari ekstraksi dan penyempurnaan molibdenum serta bijih tembaga. Renium memiliki berbagai tingkat oksidasi dalam senyawanya yang berkisar antara −1 hingga +7.
kata kerja mental Jasa SEO