Fosil kayu secara umum dikenal sebagai
bagian dari tubuh tanaman (mis: batang atau cabang) yang berubah menjadi fosil.
Demam batu akik di Indonesia beberapa tahun lalu mengangkat nama “batu fosil
kayu” sebagai salah satu jenis batu akik yang diincar pecinta dan pemburu
batuan eksotik. Dikenal berbagai jenis fosil kayu dalam kamus batu akik
Indonesia, mulai dari fosil kayu jati, fosil kayu ulin, fosil kayu kelor, dsb. Batu
akik fosil kayu cendana adalah primadona, karena banyak orang yang
menghubungkannya dengan kekuatan mistik dalam batu tsb.
Terlepas dari kebenaran asal tumbuhan dari
berbagai jenis fosil kayu yang dikenal masyarakat Indonesia (yang pastinya
tidak mungkin teridentifikasi tanpa observasi lebih dalam dari sang ahli, dan
juga kenyataan bahwa pembentukan fosil kayu mencapai jutaan tahun, dimana
beberapa tanaman yang disebutkan di atas diketahui belum muncul pada kurun
waktu tersebut), tentunya penting untuk diketahui bagaimana fosil kayu dapat
terbentuk, serta dimana lokasi keterdapatan fosil kayu di muka bumi.
Petrified wood
Kayu yang mengalami petrifikasi (petrified wood), atau
singkatnya fosil kayu, adalah terminologi untuk sisa-sisa vegetasi asal darat yang mengalami fosilisasi. Fosil kayu berasal dari pohon, atau
tumbuhan seperti pohon, yang mengalami perubahan menjadi batu secara menyuluruh akibat proses permineralisasi. Fosilisasi
kayu dapat terbentuk akibat setiap unsur
organik pada tumbuhan digantikan oleh mineral-mineral (yang umumnya mengandung unsur silika seperti kuarsa), sementara struktur jaringan aslinya tetap bertahan. Tidak seperti jenis fosil lainnya yang umumnya mengalami kompresi atau dikompresi (sehingga ditemukan dalam bentuk satu sisi/dua dimensi), fosil kayu tetap mempertahankan bentuk organik asalnya dalam wujud tiga dimensi.
Proses petrfikasi
(pembatuan) terjadi di dalam tanah pada saat tumbuhan terkubur di bawah endapan sedimen atau abu vulkanik. Tanaman yang terkubur terhindar dari proses dekomposisi akibat kadar
oksigen yang terbatas dan mulai terawetkan. Kemudian air
kaya mineral mengalir masuk hingga ke
dalam jaringan tumbuhan lalu membungkusnya. Seiring waktu berlalu lignin dan selulosa tumbuhan mengalami pembusukan, sehingga
terbentuklah cetakan batu dari tanaman
tersebut. Material organik tumbuhan harus mengalami proses pembatuan sebelum terdekomposisi seluruhnya. Suatu area dimana terdapat
fosil kayu dalam jumlah besar dikenal sebagai fosil hutan (petrified forest).
Taman Nasional Fosil Hutan di Arizona dengan berbagai bentuk fosil kayu yang tersebar di dalamnya (https://wheninyourstate.com) |
Bagaimana fosil kayu terbentuk?
Tumbuhan yang mengalami petrifikasi merupakan suatu kondisi dimana jaringan tanaman digantikan oleh mineral-mineral dalam proses yang sangat
lambat untuk menjadi batu. Proses pembatuan umumnya adalah produk dari mineralisasi kuarsa
kalsedon. Suatu kondisi lingkungan yang
langka dan khusus harus tercipta agar bagian pohon yang mati dapat berubah
menjadi fosil kayu. Pada umumnya tanaman yang mati akan terkubur
dalam suatu lingkungan yang bebas oksigen (lingkungan anaerob), kondisi ini mengawetkan
struktur asli tanaman sekaligus penampilan fisiknya. Syarat lain pembentukannya termasuk akses bagi air kaya mineral menuju jaringan
tanaman, kemudian mineral-mineral inorganik tersebut akan menggantikan struktur organik tanaman. Proses berakhir dengan terbentuknya fosil kayu, yakni sebuah tanaman dengan struktur
dasar asalnya yang berubah menjadi batu. Beberapa mineral eksotik dalam kasus yang sangat langka dapat menimbulkan warna merah dan hijau pada fosil kayu.
Lokasi dimana dapat ditemukannya fosil kayu
1. Argentina – Fosil hutan Sarmiento dan Jaramillo di Provinsi Santa Cruz, Argentina,
Patagonia mempunyai beragam fosil pohon dengan diameter lebih dari 3m dan tingginya 30m
2. Australia - mempunyai
endapan fosil kayu dan opal kayu di wilayah Chincilla, Queensland yang terkenal dengan sebutan
“Chincilla Merah”
3. Belgia – Fosil kayu berada di situs
geologi Goudberg dekat Hoegaarden
4. Brazil – (1)Taman bumi Paleorrota,
terdapat suatu area yang luas dengan fosil hutannya, (2)Monumen Alam Fosil Kayu
di Tocantins, (3)fosil hutan dari jenis tumbuhan Dicksonniaceae (khususnya Psaronius dan Tietea singularis) serta Arthropitys,
(4)Fosil hutan de Teresina berumur Permian (sekitar 280-270 juta tahun yang
lalu) dekat Rio Poti, Piaui.
5. Kanada – (1)di gurun bagian selatan
Alberta, fosil kayu merupakan simbol untuk provinsi Alberta, (2)Pulau Axel
Heiberg di Nunavut memiliki hutan fosil yang luas, (3) Di sekitar Sungai
Saskatchewan Utara dan daerah Edmonton
6. Cina – Di cekungan Junggar, Xinjiang,
pemerintah di timurlaut Cina telah mengeluarkan larangan untuk mengeksploitasi
fosil kayu, namun masyarakat tetap membuat berbagai ornamen seperti meja dari
fosil kayu berwarna indah yang ditemukan disana
7. Rep. Cheko, Nova Paka – Tempat yang paling
terkenal untuk situs batuan berumur Permian-Karbon di wilayah Rep. Cheko
8. Ekuador – hutan fosil Puyango, merupakan
salah satu situs yang memiliki koleksi fosil kayu terbesar di dunia
9. Mesir – hutan fosil di jalur Kairo-Suez.
Tempat ini telah berstatus wilayah nasional yang dilindungi oleh menteri
lingkungan. Situs yang serupa juga dapat dijumpai di daerah Kairo Baru tepatnya
di kota Nasr, El Qattamiyya dekat distrik El Maadi, dan di sekitar oasis Al Farafra
10. Perancis – Hutan fosil di desa
Champclauson
11. Jerman – Musium Sejarah Alam di Chemnitz
memiliki koleksi berbagai fosil pohon yang berasal dari situs hutan fosil
Chemnitz yang didirikan di kota tersebut sejak thn. 1737
12. Yunani – Hutan fosil Lesvos, di bagian barat Pulau Lesbos.
Lokasi ini kemungkinan merupakan hutan kayu terbesar. Wilayahnya
melingkupi 150km2 dan ditetapkan sebagai monumen nasional pada thn. 1985. Batang pohon berukuran besar yang berdiri tegak, lengkap
dengan akarnya dapat dijumpai disini, begitu pula dengan batang pohon
yang tingginya mencapai 22 meter.
13. India - Suatu situs geologi di desa Thiruvakkarai, Chennai yang
dikenal dengan fosil hutannya, situs ini
dilindungi oleh Badan Geologi India. Fosil kayu dapat ditemukan di seluruh penjuru wilayah yang luas
ini. Fosil kayu juga dapat
ditemukan di daerah
Dholavira, Kutch, Gujarat. Fosil di situs ini berumur antara 187-176 juta tahun yang lalu
14. Indonesia - Fosil kayu dapat ditemukan di
beberapa area di Banten serta di beberapa lokasi di Gunung Salak yang termasuk dalam lokasi Taman Nasional Gunung Salak
15. Italia – (1)Hutan fosil di Dunarobba, hutan fosil dekat Avigliano
Umbro, Umbria (Itali
tengah), umumnya berumur Piacenzian, (2) Fosil hutan di Zuri-Soddì, fosil
hutan dekat Soddì (Provinsi Oristano, Sardinia), umumnya berumur Chattian-Aquitanian
16. Libia – Lautan Pasir Besar: di daerah ini
dijumpai fosil batang pohon yang tersebar di area seluas ratusan mil persegi.
Fosil-fosil cabang tumbuhan dan material lainnya tercampur dengan artefak-artefak
zaman batu.
17. Namibia – Fosil hutan Damaraland
18. Selandia Baru – (1)Fosil kayu banyak
dijumpai di Teluk Curio di pesisir Catlins, (2)Fosil hutan Takapuna, Auckland.
19. Arab Saudi – Fosil hutan di Riyadh utara
20. Thailand – Fosil hutam Bantak di distrik
Bantak
21. Ukraina – Fosil batang pohon Araucaria di dekat Druzhkivka
22. Kerajaan Inggris Bersatu (United Kingdom) – banyak lokasi dimana
ditemukan fosil hutan yang terbenam di zona pasang rendah di sekitar pantai
Inggris dan Wales. Juga di dua lokasi berikut: (1) Fosil hutan, Glasgow,
Skotlandia, (2)Fosil hutan, Dorset, Inggris
23. Amerika – situs fosil hutan dapat
ditemukan pada beberapa daerah berikut:
a.Taman fosil kayu di Lemnon, Dakota Selatan
b.Taman Nasional Ginkgo/Wanapum di Washington
c. Taman Nasional Fosil Hutan di Arizona
d.Fosil Hutan California di California
e.Fosil Hutan Mississippi di Flora, Mississippi
f. Monumen Nasional Florissant Fossil Beds dekat Florissant, Colorado
g.Fosil Hutan Yellowstone dan Fosil
Hutan Gallatin di wilayah Taman Nasional Yellowstone, Wyoming
h.Unit bagian selatan Taman Nasional
Theodore Roosevelt di luar wilayah Medora, Dakota Utara
i. Fosil Hutan Gilboa, New York
j. Taman fosil hutan negara Escalante di Utah
k. Gurun Agate di lembah atas sungai Rogue,
dekat Medford, Oregon
Fosil kayu artifisial
Fosil kayu artifisial
atau buatan telah berhasil diciptakan
di laboratorium Washington. Dalam proses pembuatannya, beberapa potong kayu pohon pinus direndam di dalam larutan asam selama dua hari, kemudian direndam kembali dalam larutan silika selama dua hari lagi. Setelah tahap perendaman selesai, spesimen tersebut dipanaskan pada suhu 1.400oC dalam lingkungan atmosfer argon selama dua jam. Tahap akhir dari proses artifisial ini
menghasilkan silicon carbide ceramic yang mengawetkan hingga ke struktur
terdalam dari sel kayu tsb.
Diterjemahkan dan disadur dari artikel berjudul Petrified Wood dalam www.geologypage.com
2 Comments
terimakasih untuk informasinya
ReplyDeletemenambah wawasan sekali
ReplyDeletewww alfamind co id