Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Gunung Merapi Yogyakarta dan Rahasia di Balik Letusan Gunung Api

Apakah anda bisa memprediksi Gunung api manakah yang selanjutnya akan meletus? Berdasarkan sebuah penelitian yang memanfaatkan Gunung Merapi sebagai sampel menunjukkan daya letus suatu Gunung api jenis strato meningkat ketika kandungan gas yang kaya unsur mineral menutupi pori-pori dan rekahan-rekahan mikro pada lapisan batuan paling atas dari Gunung api. Penemuan ini membuka peluang untuk dapat memprediksi letusan Gunung api.

Disadur dari geologyin.com (11/2019), Gunung Merapi adalah salah satu dari Gunung api paling berbahaya di dunia. Para ahli kebumian biasanya menggunakan parameter seismik yang menggambarkan pergerakan-pergerakan yang terjadi di bawah permukaan Bumi ketika mengeluarkan peringatan dini bahaya erupsi Gunung api.

Pemandangan Gunung Merapi dari sisi selatan, tepatnya dari desa Turgo (dok. pribadi)

Sebuah tim peneliti internasional, termasuk di dalamnya peneliti dari Technical University of Munich (TUM) telah menemukan cara baru untuk memperkirakan erupsi yang akan terjadi berdasarkan petunjuk yang mereka temukan dari lava di puncak Gunung Merapi: lapisan batuan paling atas, kubah atau sumbat lava, berubah menjadi kedap gas sebelum Merapi erupsi.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa karakter fisik dari sumbat lava berubah dari waktu ke waktu,” jelas Prof. H. Albert Gilg dari TUM guru besar teknik geologi. “Lapisan lava masih bersifat tidak kedap gas ketika di awal erupsi, namun seiring waktu berjalan, tingkat permeabilitas ini makin berkurang. Kondisi ini menyebabkan gas-gas akan terjebak di bawah lapisan kubah dan mendorong peningkatan tekanan hingga akhirnya terjadi ledakan yang dahsyat.

Gunung Merapi sebagai model penelitian

Dengan menggunakan enam sampel lava, salah satunya berasal dari erupsi Merapi tahun 2006, yang lainnya dari erupsi tahun 1992, para peneliti dapat menentukan perubahan (alterasi) pada lava Merapi. Penelitian terhadap volume pori, densitas, komposisi mineral dan struktur lava menunjukkan tingkat permeabilitas yang menurun sebanyak 4 skala magnitudo seiring alterasi batuan berlangsung. Penyebabnya adalah pembentukan mineral-mineral baru dalam batuan, khususnya potasium dan sodium aluminium sulfat yang mampu menutup rekahan-rekahan mikro dan pori-pori pada kubah lava.

Sekalipun semua wujud lava terlihat sama, namun kandungan mineral di dalamnya sebetulnya berbeda-beda, hal ini yang salah satunya memicu terbentuknya erupsi

Tahapan terbentuknya erupsi

Simulasi komputer mengkonfirmasi bahwa penurunan tingkat permeabilitas sumbat lava yang menyebabkan terjadinya erupsi yang lebih besar. Permodelan menunjukkan bahwa sebuah Gunung api strato, seperti Merapi, mengalami tiga fase erupsi: pertama, setelah sebuah erupsi terjadi, lava yang dihasilkan masih memiliki permeabilitas yang memungkinkan gas-gas Gunung api mengalir keluar; pada fase kedua, sumbat lava berubah menjadi kedap gas, dan pada waktu berasamaan tekanan dalam Gunung terus meningkat; pada fase ketiga, tekanan akan mendorong sumbat lava dan terjadilah erupsi. 

Foto-foto Gunung Merapi dari periode sebelum dan selama erupsi pada 11 Mei 2018 mendukung permodelan tiga fase ini: Gunung api pertama-tama akan mengeluarkan asap, lalu Gunung akan terlihat tenang dalam waktu lama hingga gas di dalamnya menemukan celah untuk keluar dan menyemburkan abu dan pasir hingga berkilo-kilo meter tingginya ke angkasa.

“Hasil penelitian ini sekarang dapat digunakan untuk memprediksi bahaya erupsi dengan lebih baik,” ungkap Gilg. “Suatu penurunan terukur dari gas yang keluar dari sumbat lava menjadi pertanda akan segera munculnya erupsi. 

Gunung Merapi bukalah satu-satunya Gunung api dimana pengukuran kadar gas yang keluar dapat membantu untuk memprediksi munculnya erupsi yang lebih besar. Gunung api bertipe strato sering menghasilkan letusan dengan daya hancur yang besar di sepanjang lingkar Pasifik. Contoh Gunungapi lain yang terkenal dengan erupsi mematikan adalah Gunung Pinatubo di Filipina, Gunung St. Helena di Amerika bagian barat dan Gunung Fuji di Jepang. 

 

Diterjemahkan dari artikel berjudul Secret of Explosive Volcanism Unlocked dalam geologyin.com


Post a Comment

0 Comments