Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Paleontologis Menemukan Paus Purba yang Dapat Berjalan di Darat 40 Juta Tahun Lalu

 Diterjemahkan dari geologyin.com (27/11/16), tulang belulang vertebrata laut ini ditemukan di Gurun Ocucaje, bagian selatan Peru, fosil ini berasal dari kelompok Achaeocetes, atau paus purba, hewan ini memiliki karakter yang mengindikasikan bahwa ia dapat hidup di darat sekaligus di dalam laut. Dalam kurun waktu tertentu, makhluk purba darat ini beradaptasi terhadap lingkungan air dimana kaki mereka berubah perlahan menjadi seperti sirip, begitu pula tubuhnya mulai menyerupai mamalia laut modern seperti lumba-lumba dan paus, catat ITN. 

Ilustrasi paus purba berdasarkan identifikasi fosil yang ditemukan di Gurun Ocucaje, Peru (pinterest.com)

“Kami telah mengetahui kekayaan paleontologi di Ocucaje yang berumur 10 hingga 12 juta tahun yang lalu,” kata Rodolfo Salas, seorang paleontologis mengenai penemuan itu. “Saat ini kita bisa mengatakan bahwa mamalia laut primitif yang paling penting di Amerika Selatan terfosilkan di Ocucaje.”

Sisa-sisa tubuh ikan paus yang paling tua yang pernah ditemukan di Amerika Selatan; fosil paus lainnya dari periode waktu ini ditemukan di Mesir, Pakistan, India dan Amerika Utara, sebut euronews. Tulang belulangnya yang menyerupai seekor serigala atau buaya membantu para peneliti untuk memahami hubungan antara paus modern dengan nenek moyang mereka.

Leluhur ikan paus pertama diketahui memiliki tubuh yang berbulu, hewan omnivora berkaki empat yang berevolusi menjadi beberapa spesies berkarakter amfibius sekitar 50 juta tahun yang lalu. Mereka mulai kehilangan tulang belakang dan kaki belakang mereka 5 juta tahun kemudian.

Penemuan ini menjadi penemuan fosil paus purba yang kedua dalam tahun ini. Pada bulan Agustus, di tepi Sungai Potomac di Virginia, para ahli menggali dan menemukan tengkorak paus berumur 15 juta tahun dengan panjang 1,83 meter, seperti yang diberitakan oleh Washington Post. Tengkorak ini dipercaya milik paus balin yang telah punah, sebuah penemuan yang langka.

“Menemukan sebuah tengkorak paus purba yang berukuran besar dan lengkap adalah hal yang sangat langka,” ungkap John Nancem manajer koleksi paleontologi dari Museum Calvert Marine di Maryland Selatan. “Dalam suatu lingkungan laut, tulang-belulang paus biasanya akan dimakan oleh makhluk lain dan tersebar ke berbagai tempat,” tambahnya lagi. “(dengan ditemukannya fosil ini,) hal yang sangat menarik adalah kami memiliki semua bagian tulang-belulang paus: tulang belakang, rusuk, tulang sirip. Semua bagian ini akan membantu kami untuk memperoleh gambaran yang lebih detail mengenai wujud makhluk ini.”

Penemuan menakjubkan lainnya di antara lebih dari 15 fosil paus purba yang ditemukan di Gurun Ocucaje adalah tulang belulang paus minke berumur 3,6 juta tahun. Cesar Chacaltana, seorang paleontologis mengatakan pada Daily Mail bahwa spesies tersebut adalah satu-satunya yang ditemukan di Peru. Dan para paleontologis percaya lebih banyak spesimen yang dapat ditemukan di sini. “Mungkin ada lebih banyak fosil di dalam pasir (gurun ini), namun untuk menyingkapnya membutuhkan peralatan berteknologi tinggi untuk mendapatkan lokasinya dan menggalinya,” ungkap Chacaltana.

 

Diterjemahkan dari artikel berjudul Walking Whale’ Fossil Discovered In Peru’s Ocucaje Desert dalam geologyin.com

Post a Comment

0 Comments