Header Ads Widget

Responsive Advertisement

'Capung' Raksasa Meganeura, Serangga Terbesar di Dunia yang Pernah Ada

Serangga terbesar sepanjang masa yang diketahui hingga saat ini adalah predator yang secara fisiologi menyerupai capung modern. Namun hewan purba ini bukanlah capung sejati, hanya saja masih memiliki hubungan dengan keluarga capung. Serangga ini dikenal dengan nama Meganeuropsis, ia menguasai langit bahkan sebelum pterosaurus, burung dan kelelawar berevolusi dan muncul dalam sejarah Bumi.

Rekonstruksi tubuh salah satu anggota Meganeuridae. Ukurannya yang besar menjadikannya salah satu predator terbang di Zaman Karbon Akhir hingga Perm Akhir sekaligus serangga terbesar yang pernah dikenal. Sekilas tubuhnya memiliki kesamaan dengan capung modern
Rekonstruksi tubuh salah satu anggota Meganeuridae. Ukurannya yang besar menjadikannya salah satu predator terbang di Zaman Karbon Akhir hingga Perm Akhir sekaligus serangga terbesar yang pernah dikenal. Sekilas tubuhnya memiliki kesamaan dengan capung modern (mindat.org)

Literatur dan referensi populer pada umumnya menyebutkan bahwa capung-capung raksasa ini hidup di masa sebelum dinosaurus. Informasi ini tidak terlalu benar karena capung sejati belum berevolusi dan muncul di masa tersebut. Alih-alih capung sejati, jenis capung yang hidup di kala dinosaurus belum muncul merupakan kelompok griffinflies yang lebih primitif atau yang dikenal sebagai Meganisopteran. Jejak rekam fosil kelompok ini cukup singkat, hidup dan berkembang mulai dari Zaman Karbon Akhir hingga Perm Akhir, kurang lebih 317 hingga 247 juta tahun yang lalu.

Fosil Meganeura pertama kali ditemukan di Perancis sekitar tahun 1880. Lalu pada tahun 1885, fosil tersebut selesai dideskripsikan dan diberi nama oleh Charles Brongniart seorang paleontologis Perancis. Berikutnya di tahun 1979 spesimen fosil dengan kondisi baik lainnya ditemukan di Bolsover, Derbyshire.

Fosil salah satu jenis Meganeuridae yang pernah ditemukan. Tingkat oksigen yang tinggi serta ketiadaan predator menurut pakar paleontologi menjadi alasan serangga ini bisa memiliki ukuran tubuh yang fantastis
Fosil salah satu jenis Meganeuridae yang pernah ditemukan. Tingkat oksigen yang tinggi serta ketiadaan predator menurut pakar paleontologi menjadi alasan serangga ini bisa memiliki ukuran tubuh yang fantastis (geologyin.com)

Meganisoptera adalah keluarga serangga yang telah punah, semuanya berukuran besar, bersifat predator dan menyerupai kelompok odonatan masa kini, yakni capung umum dan capung jarum. Anggota keluarga Meganisoptera dengan ukuran yang paling besar adalah Meganeuropsis. Terdapat dua spesies dalam kelompok ini, dengan spesies jenisnya adalah Meganeuropsis permiana yang berukuran besar. Berdasarkan namanya serangga purba ini berasal dari Zaman Perm Awal.

Ilustrasi yang menunjukkan perbandingan ukuran antara keluarga Meganeuridae dengan manusia
Ilustrasi yang menunjukkan perbandingan ukuran antara keluarga Meganeuridae dengan manusia (Mycterops)

Muncul beberapa kontroversi mengenai bagaimana serangga-serangga dari periode Karbon ini bisa tumbuh hingga sangat besar.

Tingkat oksigen dan densitas atmosfer

Cara oksigen berdifusi melalui tubuh serangga lewat sistem pernapasan trakea mendorong ukuran tubuh mencapai batas maksimal yang mana serangga-serangga purba mampu mencapainya dengan baik. Awalnya dihipotesiskan bahwa Meganeura bisa dapat terbang hanya karena atmosfer di kala itu mengandung oksigen yang lebih banyak dibandingkan masa kini.

Kurangnya Predator

Bechly, seorang paleontologis, berteori bahwa kurangnya predator terbang vertebrata menyebabkan serangga-serangga pterygote berevolusi hingga mencapai ukuran maksimumnya selama periode Karbon hingga Permian. Selain itu, ukuran jumbo kelompok serangga ini juga mungkin terjadi karena dorongan evolusi untuk berkompetisi dengan Palaeodictyoptera yang mengonsumsi tumbuhan serta sang predator Meganisoptera.

Fase larva akuatik

Teori lainnya mengemukakan bahwa serangga purba yang berkembang di air pada fase larvanya sebelum menjadi serangga dewasa yang hidup di darat bertumbuh besar guna melindungi dirinya dari tingkat kadar oksigen yang tinggi di udara kala itu.

Fakta-fakta menarik lainnya

·     Meskipun selalu dikira memiliki hubungan dengan keluarga capung modern karena wujudnya yang serupa, dahulunya Meganeura sering diklasifikasikan sebagai capung jarum karena struktur tubuh yang beragam dan karakteristik lainnya yang membedakannya dari capung pada umumnya

·     Meganeura adalah salah satu jenis serangga terbesar yang pernah hidup, dengan panjang konstruksi sayap mencapai 330 milimeter, dan estimasi rentang sayang hingga 710 milimeter, serta panjang tubuh dari kepala ke ujung ekor yang mencapai 430 milimeter

·     Nama Meganeura berarti “pembuluh yang besar”, serangga ini memiliki pola pembuluh yang sama pada sayap-sayapnya. Hal ini berbeda dengan pola pembuluh pada sayap capung modern yang biasanya bervariasi

·     Diyakini bahwa metode berburu dan memangsa capung raksasa hampir serupa dengan capung masa kini. Namun, Meganeura mungkin memiliki jenis mangsa yang lebih beragam karena ukuran tubuhnya yang lebih besar

·     Ukuran matanya yang besar memungkinkan Meganeura untuk mengamati mangsanya sementara struktur tulang pada kaki-kakinya memampukan serangga ini untuk menopang organ penglihatan tersebut

·     Sayap serangga purba ini memiliki jaringan pembuluh. Lebih lanjut lagi, sayap-sayapnya memiliki banyak pembuluh yang saling menganyam sehingga memperkuat struktur sayap. Berbeda dengan capung modern yang memiliki struktur sayap yang rapuh

·     Meganeura jantan akan mengawini betinanya dengan cara berpegangan pada tubuh pasangannya menggunakan bagian tubuh tambahan khusus yang terletak di bagian depan serangga ini 

·     Para ahli meyakini tidak mungkin serangga dengan tubuh sebesar ini bisa bertahan hidup dengan kondisi atmosfer masa kini, sehingga hal ini yang mungkin menyebabkan kepunahannya (kandungan oksigen di udara masa kini kurang lebih 20%, sedangkan di Zaman Karbon kadar oksigen dapat mencapai 35%)

·     Mekanisme pernapasan kelompok serangga ini membuat aliran udara bergerak melewati suatu sistem tabung-tabung trakea, membawa oksigen secara langsung menuju jaringan-jaringan internal.

 

Diterjemahkan dari artikel berjudul The Largest Insect Ever Existed Was a Giant 'Dragonfly' dalam geologyin.com

Post a Comment

0 Comments