Apakah pembaca pernah berpikir mengapa ada istilah negara "dunia ketiga"? Istilah ini muncul sejak penemuan benua Amerika dan negara kepulauan lain oleh pelaut Eropa. Pada abad sebelumnya belum ada pelaut yang berani untuk mengarungi lautan Atlantik yang dikenal penuh misteri dan mitos gelap. Bagi mereka yang berani kabarnya tidak pernah didengar lagi. Hingga suatu ketika rombongan kapal Christophorus Columbus berlabuh di Amerika Selatan. Mungkin kisah ini pula dapat menggambarkan kondisi pemikiran manusia saat ini tentang planet Mars. Ada yang beranggapan bahwa tidak mungkin Mars mampu menopang kehidupan dan ditinggali, namun sebagian yang lain beranggapan sebaliknya. Apakah bisa kita menyibak misteri dan mitos bagi manusia untuk tinggal di Mars?
Adalah eksperimen luar angkasa BIOMEX (Biology and Mars Experiment atau Eksperimen
Biologi dan Mars) yang dikoordinasi oleh Dr. Jean-Pierre de Vera dari Pusat
Antariksa Jerman bersama timnya yang telah melakukan eksperimen pada mikroorganisme
yang diuji daya tahan hidupnya terhadap lingkungan yang dibuat seperti planet
Mars. Salah satu diantaranya adalah Methanosarcina soligelidi SMA-21, bakteri purba yang memproduksi metan yang ditemukan terisolir pada tanah es Siberia yang diuji selama 18
bulan dalam eksperimen tersebut.
foto permukaan Mars yang diambil dari salah satu instrumen yang dikirim untuk mengeksplorasi secara dekat (http://img1.mxstatic.com) |
Hingga pasca eksperimen di ISS (International Space Station atau Stasiun
Luar Angkasa Internasional) yang berada pada ketinggian 400km dari muka bumi belum
muncul kabar apakah eksperimen yang membuktikan organisme bisa hidup pada
kondisi seperti Mars itu berhasil atau sebaliknya. Planet Mars dengan
lingkungan dan iklim sedangnya dipercaya mampu menopang kehidupan. Guna
memastikan hal ini Prof. Dirk Wagner dan timnya dari Pusat Penelitian Jerman
untuk Ilmu Kebumian GFZ (bidang Geomikrobiologi) telah melakukan banyak
penelitian terhadap mikroorganisme Methanosarcina
soligelidi SMA-21. Daya tahan hidup dari mikroorganisme ini amat tinggi
terbukti dengan diuji dengan mengkondisikannya pada temperatur yang amat
rendah, salinitas yang tinggi, kondisi dehidrasi dan radiasi. Karena Methanosarcina soligelidi ini memiliki
metabolisme khusus dan daya tahan teruji maka bakteri ini dipilih sebagai model eksperimen
kehidupan di Mars.
Stasiun Luan Angkasa Internasional (http://images.huffingtonpost.com/ISS.jpg) |
Eksperimen daya tahan hidup telah dilangsungkan
pada kondisi seperti di Mars. Mikroorganisme ini bersama dengan beberapa
“kandidat organisme” lainnya dimasukkan dalam modul uji coba EXPOSURE-R2 dan
diletakkan di luar ISS selama 18 bulan. Peneliti GFZ bernama Dirk Wagner
mengatakan bahwa selama eksperimen ini mikroorganisme tersebut berada pada
kondisi bersama mineral-mineral, terpapar kondisi atmosfer serta dalam kondisi teradiasi, semua dibuat seperti kondisi Mars sesungguhnya. Tujuan dari eksperimen
ini untuk mengetahui daya tahan jangka lama Methanosarcina soligelidi
pada kondisi tsb.
Methanosarcina soligelidi SMA-21 (http://www.gfz-potsdam.de) |
Setelah melewati 18 bulan masa eksperimen
organisme-organisme itu dibawa pulang kembali ke Bumi dan akan dianalisa dalam
beberapa minggu mendatang di GFZ Pusat Penelitian Jerman khusus Ilmu Kebumian
di Postdam, Jerman. Seandainya organisme itu mati dalam eksperimen tsb, komponen-komponen
sel tubuhnya akan tetap diperiksa dengan teliti. Hasil analisa kemudian akan
disatukan pada basis data biosignature yang
dibuat dalam rangka proyek BIOMEX. Hasil analisa yang diperoleh akan berguna
untuk misi berikutnya dalam menemukan jejak kehidupan di Mars ataupun di tempat
lain di alam semesta.
"Apakah kita bisa hidup di Mars?" No body knows. Namun dengan melihat semangat penelitian dan support dari banyak pihak rasa-rasanya bukan hal yang tidak mungkin bila suatu saat nanti di planet Merah akan dijumpai berbagai macam bangunan tempat tinggal manusia yang "baru", seperti benua Amerika.
Artikel ini diterjemahkan dan disadur dari geologypage.com dengan judul "Is There Life On Mars". Naskah asli dicetak ulang dari materi yang disediakan oleh GFZ German Research Centre for Geosciences. Kunjungi halaman aslinya pada http://www.geologypage.com/2016/06/is-there-life-on-mars.html
0 Comments