Jermanium
Germanium dikenal sebagai suatu unsur kimia dengan
nomor atom 32 dan disimbolkan dengan “Ge” (Germanium).
Logam ini termasuk ke dalam kelompok karbon dengan karakteristik umum seperti:
berkilap, keras-rapuh, berwarna putih keabu-abuan. Jermanium secara kimiawi memiliki
kemiripan dengan kelompok tetangganya, yakni silikon dan timah. Jermanium murni
menunjukkan sifat semikonduktor dengan kenampakkan seperti silikon. Logam ini
secara alami bereaksi dengan oksigen di alam seperti silicon, dan hasil reaksi
diketahui membentuk beragam senyawa yang kompleks.
Berilium
Berilium adalah suatu unsur kimia yang disimbolkan
dengan “Be” dan bernomor atom 4. Logam ini dianggap sebagai salah satu unsur
yang relatif langka di alam semesta. Berilium berdasarkan penelitian terbentuk sebagai
produk pecahan dari inti atom besar yang bertabrakan dengan sinar kosmik. Unsur
berilium dalam inti bintang berkurang drastic akibat reaksi fusi yang kemudian
menciptakan elemen yang lebih besar. Unsur ini merupakan elemen divalen yang
secara alami hanya terbentuk dalam kombinasi dengan elemen mineral lainnya.
Batu permata yang dikenal secara signifikan mengandung berilium adalah beril (e.g.
aquamarine dan emerald) dan kisoberil. Berilium yang merupakan logam alkali tanah sebagai
elemen bebas dicirikan dengan warna abu-abu baja, kuat, ringan namun rapuh.
Berilium dapat ditemukan dalam jumlah besar dalam mineral Aquamarine (sumber:auntkittysdesign.com) |
Perak
Perak (silver)
adalah salah satu logam mulia yang sudah sangat familiar di masyarakat. Unsur kimia
ini dikenal dengan simbol “Ag” (Argentum)
dan memiliki nomor atom 47. Perak diketahui sebagai logam transisi dengan
karakter lunak, berwarna putih, berkilap. Logam ini mempunyai konduktivitas
listrik, konduktivitas termal, dan reflektivitas yang paling tinggi disbanding dengan
jenis logam lainnya. Dalam kerak bumi, perak umumnya dijumpai dalam bentuk elemen
yang bebas dan murni (native silver).
Perak juga umum ditemukan dalam bentuk campuran dengan emas maupun dengan logam
lainnya dalam mineral-mineral seperti argentit dan klorargirit. Pada umumnya,
perak diproduksi sebagai produk sampingan dari pemurnian tembaga, emas, timah dan
seng.
Indium
Indium dalam table periodik dikenal dengan simbol “In”
dan memiliki nomor atom 49. Indium merupakan logam paling lunak yang tidak
dikelompokkan sebagai logam alkali. Logam ini memiliki warna perak-putih yang amat
menyerupai Timah (Sn). Indium diketahui sebagai logam pasca-transisi yang menyusun
0,21/juta dari kerak bumi.
Titik lebur Indium lebih tinggi dari natrium dan
galium, tetapi lebih rendah dari litium dan timah. Indium secara kimiawi mirip
dengan galium dan talium. Sedangkan karakternya seperti perpaduan antara kedua
unsur tersebut.
Indium ditemukan melalui metode spektroskopi oleh
Ferdinand Reich dan Hieronymous Theodor Richter pada tahun 1863. Mereka
menamainya sesuai dengan spektrum yang teridentifikasi sebagai garis biru nila
(indigo blue line). Kemudian pada
tahun berikutnya unsur Indium dapat diisolasi/dipisahkan dari unsur lain.
diterjemahkan dan disadur dari artikel berjudul Precious Metal: The 15 Most Precious Metal in the World di www.geologypage.com
Galium
Galium adalah suatu unsur kimia yang disimbolkan
dengan “Ga” dan memiliki nomor atom 31. Logam ini dicirikan dengan warna agak kebiruan
dalam kondisi padat, namun, menjadi berwarna putih keperakan dalam kondisi cair.
Karakter unik gallium adalah densitasnya yang rendah sehingga bahkan dengan cukup
mudah dipotong hanya dengan menggunakan gunting. Namun, bila terlalu banyak diberi
tekanan logam ini akan hancur dalam bentuk pecahan konkoidal.
Galium dalam tabel periodik berada pada grup 13, sehingga membuatnya memiliki kesamaan karakter dengan kelompok logam lainnya seperti aluminium, indium, dan talium. Galium tidak terbentuk di alam sebagai elemen bebas, tetapi dalam wujud unsur jejak dalam bijih seng (zinc) dan bauksit sebagai senyawa galium (III).
Galium dalam tabel periodik berada pada grup 13, sehingga membuatnya memiliki kesamaan karakter dengan kelompok logam lainnya seperti aluminium, indium, dan talium. Galium tidak terbentuk di alam sebagai elemen bebas, tetapi dalam wujud unsur jejak dalam bijih seng (zinc) dan bauksit sebagai senyawa galium (III).
Elemental
gallium adalah suatu cairan yang berada pada suhu di atas 29,76°C (85,57°F)
(di atas suhu kamar, tetapi di bawah suhu tubuh normal 37°C (99°F), sehingga
logam ini dapat dengan mudah meleleh hanya dengan diletakkan di tangan).
Galium yang meleleh ketika kontak dengan suhu tubuh normal manusia (sumber: sciencephoto.com) |
Telurium
Telurium dalam tabel periodik dapat dikenali sebagai elemen
kimia dengan simbol “Te” dan memiliki nomor atom 52. Telurium memiliki karakter
rapuh, agak beracun, keberadaannya yang langka dan berwarna metalloid
perak-putih. Telurium secara kimiawi berasosiasi dengan selenium dan belerang,
ketiga unsur ini dikenal sebagai chalcogens.
Logam ini terkadang ditemukan dalam bentuk Kristal sebagai wujud alaminya.
Keberadaan telurium dipercaya sangat berlimpah di
setiap sudut alam semesta dibandingkan dengan di Bumi. Ketersediaanya di alam
yang sangat jarang sebanding dengan platinum. Hal ini terjadi sehubungan dengan
kemunculan hidrida yang mudah menguap selama proses pembentukan nebular Bumi dalam
kondisi panas, sehingga telurium dengan mudah terlepas ke udara dalam bentuk
gas. Faktor lainnya adalah rendahnya afinitas telurium terhadap oksigen, kondisi
ini menyebabkan telurium cenderung terikat pada chalcophiles lainnya dalam mineral berat. Di akhir proses
pembentukan bumi, mineral-mineral berat tersebut akan tenggelam ke dalam inti
bumi.
Bismut
Bismut adalah suatu unsur kimia yang disimbolkan dengan
“Bi” dan memiliki nomor atom 83. Bismut adalah logam pasca-transisi pentavalen
dengan sifat kimiawi yang mirip dengan arsenik ringan dan antimon homolog, serta
merupakan salah satu pnictogens. Unsur
ini dapat terbentuk secara alami, meskipun bijih bismut yang umumnya
diperdagangkan dapat direkayasa dari kndungan sulfide dan oksidanya.
Unsur bebas bismut diketahui sama padatnya dengan
timah sekitar 86%. Sesaat setelah diproduksi, logam ini menunjukkan sifat rapuh
dan memiliki warna putih keperakan, tetapi bila terjadi oksidasi pada
permukaannya akan menghasilkan warna semburat merah muda. Bismut adalah elemen
yang paling diamagnetik secara alami, serta memiliki nilai konduktivitas termal
terendah di antara jenis logam lainnya.
Merkuri
Keberadaan merkuri (air raksa) dalam tabel periodik dapat
dikenali dengan simbol Hg ysng merupakan singkatan dari hydragyrum dan memiliki nomor atom 80. Quicksilver adalah sebutan lain untuk logam ini dicirikan sebagai
logam yang berat dan berwarna keperakan. Merkuri adalah satu-satunya jenis
logam yang berwujud cair di bawah kondisi suhu dan tekanan standar. Unsur lain
yang berwujud cair dalam kondisi serupa adalah brom halogen, meskipun logam
seperti cesium, galium dan rubidium juga dapat meleleh di atas suhu kamar.
Merkuri sebagian besar ditemukan sebagai endapan mineral
cinabar (merkuri sulfida) di seluruh dunia. Bila mineral cinabar atau merkuri
sulfida sintetis diproses dengan cara digiling/dihaluskan maka akan diperoleh
vermilion ber-pigmen merah.
diterjemahkan dan disadur dari artikel berjudul Precious Metal: The 15 Most Precious Metal in the World di www.geologypage.com
0 Comments