Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Mengenal Trilobit Arthropoda Purba dari Zaman Kambrium hingga Permian

Trilobit merupakan anggota dari filum Arthropoda yang hidup di dunia selama lebih dari 270 juta tahun. Trilobit telah punah sekitar 250 juta tahun yang lalu, yakni pada akhir zaman Permian, bahkan jauh sebelum dinosaurus Berjaya di bumi. Apa yang menyebabkan makhluk penyintas zaman ini punah dan bahkan tidak memiliki keturunan langsung yang tersisa hidup di bumi?

Seekor trilobit umumnya memiliki struktur tubuh kompleks yang terdiri dari kepala, mata, kaki, bentuk tubuh yang berbuku-buku dan pipih. Selain dilengkapi dengan sistem pencernaan yang lebih maju dibandingkan dengan makhluk lainnya pada masa itu, tubuh trilobit juga dilingkupi dengan eksoskeleton (kerangka) yang terbuat dari zat kitin dan kalsit. Trilobit oleh banyak ahli biologi dianggap sebagai arthropoda sejati dengan struktur tubuh sedemikian rupa. Arthropoda merupakan kelompok hewan yang terdiri atas arachnoidea (laba-laba), krustasea (udang-udangan) hingga insekta (serangga). Sebagai fosil, sisa-sisa tubuh trilobit banyak ditemukan tersebar di seluruh dunia. Hal ini selain menjadi bukti bagi populasinya yang banyak, serta menunjukkan makhluk ini nyaris dapat hidup di segala jenis kondisi lingkungan laut.

Kunci survival Trilobit salah satunya terletak pada diversifikasi spesiesnya yang tinggi. Arthropoda purba ini   memiliki 1.500 jenis yang telah teridentifikasi hingga saat ini
Kunci survival Trilobit salah satunya terletak pada diversifikasi spesiesnya yang tinggi. Arthropoda purba ini memiliki 1.500 jenis yang telah teridentifikasi hingga saat ini (amnh.org)

Seperti yang dilansir dalam www.youtube.com/eons (27/06/17), trilobit muncul pertama kali di zaman Kambrium, 521 juta tahun yang lalu di laut yang saat ini menjadi daratan Siberia. Para ahli menduga trilobit berevolusi dari suatu spesies cacing berkulit tebal dengan tubuh berbuku-buku yang bernama Spriggina yang juga termasuk dalam kelompok arthropoda. Kesuksesan awal dari kelas trilobit adalah tingkat diversifikasinya yang tinggi dan terjadi dalam waktu relatif singkat. Dalam kurun 40 juta tahun sejak kemunculannya, organisme ini telah memiliki 60 takson famili yang amat beragam, salah satunya yang paling sering dijumpai sebagai fosil saat ini adalah Elrathia.

Elrathia adalah salah satu anggota trilobit yang paling sering ditemukan sebagai fosil. Hal ini disebabkan   jumlahnya yang sangat melimpah hingga mendominasi lautan purba
Elrathia adalah salah satu anggota trilobit yang paling sering ditemukan sebagai fosil. Hal ini disebabkan jumlahnya yang sangat melimpah hingga mendominasi lautan purba (fossilmuseum.net)

Seperti makhluk hidup lainnya di masa purba, trilobit juga menghadapi masalah yang mengancam eksistensinya dari waktu ke waktu. Diawali pada 445 juta tahun yang lalu, ketika temperatur bumi turun secara drastis. Penurunan suhu memicu perubahan arus lautan dan diikuti dengan terjadinya glasisasi (zaman es) yang menurunkan tinggi muka air laut. Dua kejadian alam ini melenyapkan 25% jenis makhluk hidup di bumi, termasuk 50% dari famili trilobit. Peristiwa ini oleh ahli paleontologi dikenal sebagai kepunahan masal zaman Ordovisium-Silurian.

Setelah peristiwa kepunahan masal tersebut jumlah dan variasi trilobit mulai pulih kembali hingga pada 375 juta tahun yang lalu atau di akhir zaman Devonian, dimana trilobit kembali menghadapi ancaman kepunahan yang lain. Pada masa itu terbentuk suatu endapan karbon yang menutupi lantai lautan dalam lingkup luas di seluruh dunia. Kondisi abnormal ini menyebabkan tingkat oksigen menurun drastis. Belum diketahui mengapa endapan ini bisa terbentuk, namun yang pasti sedimen tersebut menghancurkan semua terumbu karang dan makhluk yang merayap (bentonik) di dasar lautan,  termasuk trilobit. Kejadian ini kemudian dikenal sebagai Late Devonian Extinction (Kepunahan Masal Akhir Devonian). Fenomena ini memusnahkan 20% famili organisme laut serta seluruh famili trilobit, kecuali empat jenisnya yang masih dapat bertahan.

Berdasarkan dari bukti fosil yang ditemukan, trilobit masih terus survive melewati zaman purba yang tidak kenal ampun hingga 193 juta tahun sejak kepunahan akhir Devonian. Tepatnya pada 252 juta tahun yang lalu saat terjadi perubahan pada komposisi atmosfer bumi yang berlangsung dengan cepat. Pemicu bencana yang terjadi di akhir zaman Permian ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Beberapa menyebutkan bahwa telah terjadi tumbukan meteor, sebagian lagi menganggap adanya peningkatan vulkanologis akibat pergeseran lempeng bumi yang aktif. Apapun penyebabnya, hanya dalam kurang dari satu juta tahun, 70% spesies makhluk hidup di darat punah. Di laut, kepunahan dialami oleh 95% spesies organisme, termasuk seluruh famili trilobit yang masih tersisa. Dengan demikian, trilobit sebagai kelompok makhluk yang telah hidup selama lebih dari 270 juta tahun lenyap seluruhnya dalam peristiwa yang dikenal sebagai The Great Dying (Kematian Masal) zaman Permian.

Seluruh anggota trilobit hilang dari muka bumi ketika kepunahan masal di zaman Permian 252 juta tahun yang lalu   terjadi. Banyak teori mengenai penyebab bencana global ini, salah satunya adalah erupsi gunung api secara masif
Seluruh anggota trilobit hilang dari muka bumi ketika kepunahan masal di zaman Permian 252 juta tahun yang lalu terjadi. Banyak teori mengenai penyebab bencana global ini, salah satunya adalah erupsi gunung api secara masif (discover.hubpages.com)

Para ahli menyebut bahwa di antara semua anggota kingdom Animalia, trilobitlah yang paling berhasil bertahan hidup di dunia dan memiliki beragam jenis. Hingga kini terdapat 1.500 jenis trilobit yang teridentifikasi, tingkat diversifikasi makhluk yang telah punah tertinggi dalam catatan sejarah. Arthropoda ini hidup lebih lama dari dinosaurus dan mamalia termasuk manusia sendiri (Homo sapiens pertama baru muncul 200.000 tahun yang lalu).

 

Disadur dari video berjudul Trouble with Trilobites dalam www.youtube.com/eons

Post a Comment

0 Comments