Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Bencana Air Tanah Mengandung Arsenik di Bangladesh

Bencana alam yang berhubungan dengan kondisi geologis yang umum dikenal biasanya seputar gempa bumi, erupsi gunung api, tanah longsor dan sebagiannya. Namun beberapa daerah di dunia memiliki suatu kondisi geologi yang khas hingga pada tataran tertentu menimbulkan bencana geologi yang jarang bahkan tidak ditemukan di tempat lainnya, salah satunya adalah fenomena air tanah beracun di Bangladesh. 

Pemandangan alam negeri Bangladesh dengan sumber air yang digunakan masyarakatnya untuk kebutuhan sehari-hari
Pemandangan alam negeri Bangladesh dengan sumber air yang digunakan masyarakatnya untuk kebutuhan sehari-hari (www.quora.com)

Masyarakat Bangladesh tidak hanya menjumpai kekeringan tahunan sebagai permasalahan, namun juga air tanah yang mengandung racun. Negara yang termasuk di wilayah Asia Selatan ini memiliki sumber air tanah dengan kontaminasi arsenik dalam jumlah besar yang terjadi secara alami, seperti yang dilansir dalam bbc.co.uk (03/09/19). Kontaminasi toksik yang sumbernya masih belum diketahui secara pasti ini tidak hanya terisolir pada satu lokasi saja, namun terjadi dalam lingkup wilayah yang sangat luas. “Kandungan air tanah dengan konsentrasi arsenik yang tinggi di negara berpenduduk padat, sangat memprihatinkan. Dan di Bangladesh inilah kondisi yang paling buruk dijumpai”, ungkap Dana Johnston dari UNICEF.

Peta yang menunjukkan area dengan air tanah yang terkontaminasi arsenik di Bangladesh. Terlihat jika fenomena geologi alami ini melingkupi wilayah yang sangat luas. Di daerah yang ditandai warna merah tua menunjukkan tingkat kontaminasi paling tinggi dimana terjadinya bencana keracunan yang mematikan
Peta yang menunjukkan area dengan air tanah yang terkontaminasi arsenik di Bangladesh. Terlihat jika fenomena geologi alami ini melingkupi wilayah yang sangat luas. Di daerah yang ditandai warna merah tua menunjukkan tingkat kontaminasi paling tinggi dimana terjadinya bencana keracunan yang mematikan (bbc.co.uk)

Peristiwa yang disebut sebagai “keracunan masal terbesar sepanjang sejarah ini” diawali pada tahun 1970an, ketika pemerintah lokal dan beberapa LSM mengadakan pembuatan sumur pompa untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Tidak diduga, pemboran sumur-sumur itu mencapai air tanah yang mengandung tingkat arsenik yang tinggi. Masyarakat mulai saat itu mengkonsumsi air dari sumur tanpa menduga adanya bahaya yang menunggu. Kenyataan adanya kontaminasi mulai terungkap ketika banyak masyarakat menderita beragam gangguan kulit hingga kanker. Penyakit akibat arsenik semakin meluas, namun penanggulangan menemui jalan buntu: sumber air mana yang menyebabkan masalah ini?

Secercah harapan untuk memperbaiki keadaan mulai muncul melalui para peneliti dan ahli lingkungan yang menemukan teknologi baru yang dianggap akurat dalam mengidentifikasi jumlah kontaminan. Kunci dari alat ini adalah pada enzim pada kepingan penguji sampel air. Pada dasarnya, enzim yang sangat peka ini akan bereaksi terhadap kandungan arsenik pada sampel air dengan menghasilkan listrik. Semakin tinggi arus listrik yang terdeteksi, berarti semakin tinggi konsentrasi arseniknya. Alat ini lalu digunakan untuk menganalisis sampel air dari sebuah sumur, hasil tes menunjukkan terdapat kandungan arsenik sebesar 439 ppb (bagian per semiliyar). Nilai ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan batas maksimal arsenik yang diperbolehkan, yakni hanya 10 ppb (menurut WHO).

Para ahli menemukan alat praktis untuk menguji tingkat kontaminasi arsenik dalam air. Temuan ini membantu untuk mengidentifikasi sumber-sumber air mana saja yang perlu dihindari karena beracun serta sumber yang layak dikonsumsi
Para ahli menemukan alat praktis untuk menguji tingkat kontaminasi arsenik dalam air. Temuan ini membantu untuk mengidentifikasi sumber-sumber air mana saja yang perlu dihindari karena beracun serta sumber yang layak dikonsumsi (bbc.co.uk)

Apa langkah antisipasi agar terhindar dari bahaya kontaminan itu? Salah satu cara yang sangat dianjurkan adalah penggalian sumur yang lebih dalam lagi. Penggalian ini dilakukan dengan menembus lapisan akuifer (air tanah) yang mengandung arsenik hingga diperoleh lapisan akuifer yang lebih bersih, yang umumnya berada pada kedalaman lebih dari 200m. Solusi terhadap racun arsenik yang telah menyebabkan kematian sebanyak 40.000 jiwa setiap tahunnya ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi generasi baru di Bangladesh untuk memperoleh hidup yang lebih sehat dan baik.

 

Disadur dari video berjudul A New Way to Detect An Invisible Poison in Water dalam bbc.co.uk

Post a Comment

0 Comments